Dec 19, 2012

Herrlooo Mitrasana

at 8:40 PM 2 comments
Masih bukan update-an persiapan nikah, walau daisypath teriak-teriak empat bulan lagi heyhooo.

Sekarang di kamar yang berbeda, saya mencoba menulis blog ini, setelah beberapa lama tidak menulis di sini. Koneksi internet sekarang beda yha. Kalau tiga minggu yang lalu, saya mengetik lewat keyboard laptop dengan koneksi wifi spee*y di kost. Sekarang hayoo lewat manaa??? lewat koneksi internet milik apotek mitrasana donkk *tanya sendiri, jawab sendiri. Jam menunjukan pukul 08:15 pm sekarang, dimana saya sudah menunggu berjam-jam disini, pasien baru satu. Seminggu kemarin, pasien satu juga. Do Do Do, bukan Do Re Mi, tapi Do Do Do.

Rutinitas yang berbeda sekali yha, tapi tahu tidak, ini sepertinya jawaban doa saya yang begitu spesifik sebulan yang lalu.

Doanya kira-kira seperti ini :

"Ya Allah, semoga habis selesai internship, hambamu ini tidak galau cari kerja, semoga dapat yang dekat rumah jadi bisa naik motor, ga pake jaga malem (apalagi 24 jam), trus yang gajinya X jt supaya bisa nabung buat merit, dan smoga pasiennya gak bikin cape sama stress berat (pengalaman kerja di IGD, sm jumlah pasien puskesmas Kebumen III yang bernominal itu), Amiiiin"

Sehari saya menapakan kaki di bekasi, besoknya interview sama dr.Obe di Kelapa Gading. Dan, alhamdulillah ditempatkanlah saya di Apotek Mitrasana Villa Nusa Indah, kira2 10 km dari rumah, bisa naik motor,karena akses kesana gak sebrutal kalimalang, jadi ibunda kanjeng mamita tidak khawatir. Alhamdulillah juga UD (uang duduk, istilah buat gaji pokok minimal) bisa mencapai target yang diinginkan sebelumya. Jam kerja : senin sampai sabtu jam 8pagi-9malam, minggu libur. Yesss akhirnya punya weekend, bisa gaya kaya orang kantoran. Langsung sikattt..

Day 1 : ada pasien satu, Day 2-Day6 : pasien 0
ada beberapa yang periksa lab, jadi saya ambil darahnya.

Langsung teringat doa yang sebulan sebelumnya yang selalu saya ucapkan hampir di setiap sholat. Haduhh kurang spesifik lagi doanya, sebut pasiennya harusnya sih :D mention the number --> 5-10, thts the exact number i wanted.

Tapi saya tetap bersyukur dan mengucap Alhamdulillah. Sepakat dengan apa yang pernah saya rasakan sebelum-sebelum-sebelumnya, belum kenal belum sayang, jadi saya harus tetap coba enjoy dan ikhlas.

Kagok juga sih, kalau dateng pasien lagi, seperti hari ini, biasanya luwes anamnesis dan pemeriksaan fisik, sekarang jadi seperti harus mikir lagi. Bahayanya kalau ketemu pasien jarang begini nihh, akhirnya jadi ka to hte gok, dan ilmu bisa mulai satu-satu rontok. Astaghfirullah, semoga gak terjadi.

Eh Eh Eh yasudahlah, bagaimanapun saya tetap senang kok, dapet pengalaman yang baru, suasana yang baru, dan kalau tanggalan merah, ikutan libur. Gak seperti biasanya, weekend dan weekdays ga ada bedanya xixixixi. Dan dan dan waktu menunggu pasien bisa dimanfaatkan dengan baca baca kembali materi yang lupa (hueekkkss idealnya sih gitu, nyatanya???)

Satu hal baru yang saya lakukan setiap hari :
Setiap ada pelanggan, kami mengucap : "Selamat datang di Mitrasana, ada yang bisa dibantu?"

ihhhhhh berasa mbak-mbak customer service dehh *joget

Nov 10, 2012

Bu Min Bumirejo

at 12:10 AM 0 comments
Post saya kali ini off dulu dari seputar per-weddingan, tetapi beralih ke sosok wanita yang langsung membuat saya kagum di pertemuan pertama. Kegiatan harian di Puskesmas Kebumen III adalah seputar balai pengobatan umum di puskesmas itu sendiri, klinik pasar, posyandu, puskesmas keliling, bias (pekan imunisasi anak sekolah) dan sebagainya. Jujur saja dengan rutinitas seperti itu, cukup menyenangkan bagi saya, karena mengenalkan kepada saya realita masyarakat Kota Kebumen khususnya di bidang kesehatan. Saya bertemu dengan banyak orang, banyak pasien, dan banyak tokoh. Salah satunya ibu berusia 70 tahun yang masih sangat aktif berkarya berbagi kepada masyarakat. Panggilan akrabnya Bu Min. Maaf bu, saya tidak bertanya nama panjang ibu. Tapi jika anda berada di kawasan Bumirejo, Kebumen, siapa sih yang tidak kenal beliau. Jika saya tidak salah, beliau adalah pensiunan guru :)

Rumah beliau dekat dengan alun-alun. Dengan ribuan tanaman yang dirawatnya setiap hari, rumah beliau terkesan sangat hommy dan hijau. Saya sampai tidak menyangka, jumlah tanamannya mencapai ribuan dan betul-betul terawat. Nah, tanaman hanya salah satu karya beliau yang menunjukan kepeduliannya terhadap lingkungan. Darah "kepedulian"nya tidak hanya terhadap tanaman, tapi juga teradap pendidikan dan kehidupan sosial. Di usia beliau yang dimana di usia tersebut, rata-rata lansia sudah tidak produktif, tidak tampil segar, dengan sindrom geriatrik, beliau justru tampil jauh lebih muda dan energik. Ga nyangka, salut banget.

Bu Min mempunyai anak asuh sejumlah puluhan (65 jika saya tidak salah dan lupa). Beliau bilang : "anak asuh saya 65, sudah ada yang jadi dosen, jadi dokter, wah alhamdulillah". Di rumah beliau ini juga posyandu, pertemuan kader, rapat pnpm dan pertemuan masyarakat dilaksanakan. Bu Min sangat memfasilitasi kegiatan masyarakat setempat. Pokoknya pro terhadap apapun yang bersifat membangun dan mendidik.

"sambil ngumpul-ngumpul, anak-anak bisa main diatas, tuhh ada buku bacaan banyak banget" sahut Bu Min saat mengajak saya berjalan-jalan keliling rumahnya. Yak betul sekali ada beberapa meja dan kursi dengan hiasan gambar anak-anak di dinding, dan beberapa rak dengan deretan buku yang rapih. Hingga saya selesai pengobatan di puskesmas keliling tersebut, sudah banyak yang diceritakan beliau, apa saja diceritakannya, dari mulai bagaimana dia merintis pembangunan rumah tersebut (rumah untuk balai pertemuan) hingga pemikiran-pemikiran beliau. Salut sekali, semoga jika usia saya seperti beliau, saya bisa banyak bermanfaat untuk orang-orang, seperti Bu Min. "Apalagi sih yang saya cari, yha dari dulu apa-apa untuk orang lain, supaya jadi pahala" tutur beliau.

Ini dia Bu Min. Guess that she was pretty when was young. Eh skrg jg cntik kok :)

Dari rumah seberang, tampak deretan tanaman

Buku tersusun rapih di rak

Masih tentang tanaman

Ini adalah selokan kecil diantara dua rumah. Diisi juga lah sama taneman. Ajibb niatnya

Di bagian depan ruang pertemuan

Saung dibelakang rumah buat ngademmm
Posyandu beberapa minggu setelahnya, saya kembali bertemu dengan Bu Min. Beliau sedang sibuk membenahi puskesmas pembantu bumirejo. Istilahnya ndandani lah yha. Masih dengan semangat yang sama. Yha begitulah memang beliau kesehariannya, sibuk melakukan sesuatu yang bisa memberikan manfaat untuk masyarakat. Semoga kapan-kapan bisa bertemu dengan Bu Min lagi :)



Oct 19, 2012

TF Puspita Sawargi

at 10:38 PM 6 comments
Setiap pulang ke bekasi, waktunya singkat, pasti sempet-sempetin TF deh. Kali ini ke catering yang happening di internet. Puspita Sawargi. Penasaran sama makanan dan dekornya, banyak banget yang jatuh cinta sama catering ini. Kenapa sihhhh? Ayo kita simak

Venue : Pewayangan TMII
Venuenya jauh dari rumah :( tapi gedungnya bagus deh, etnik-etnik gitu. Saya dan della (teman magang asal tasikmalaya) tiba pukul 10.15 tepat, gedung masih sepi, kebanyakan adalah keluarga dan panitia pengantin. Sempat bingung dimana tempat TF-nya. Akhirnya ketemulah dengan mbak yuli. TF kali ini ramai yha (PS kayanya selalu ramai TF deh). Kali ini, sembari makanan dihangatkan, kami diajak melihat dekorasi. Aih matiiiii, dengan harga less than 15 jt (harga dekor di depsos yha) bisa dapat dekorasi cantik nian itu -->  wow banget

ini gebyok jawa modifikasi

cantik yha bunganya. penataannya apik

dekorasi steamboat

pergola masuk dengan bunga juntai. masa nambah lagi sihh kalo mau pake bunga juntai? :(

dekorasi nasi liwet, nasi gudeg, nasi ulam bali kaya gini nihhh, unik yha

dessert decoration. Saya suka nokor bunganya
Hows the food?
Dari buffet hingga pondokan di meja test food, tidak ada makanan yang failed. Rata-rata enak. Berikut ini daftar makanan yang saya coba :

Pondokan :
Ribsteak : enak standar
Lasagna : enak, si Della suka banget (pake banget), saya biasa aja.
Empek2 : hanya cicip dikit, Della bilang biasa, saya bilang biasa juga
Dimsum : enak, udangnya kerasa. Mirip dimsumnya chikal
Roastduck : enak. ga amis. dipiring saya ada roast duck + dimsum + udang telur asin. the combination of three of it --> suka banget :D
Bakso : baksonya enk, tp g da yg spesial
Sate padang : cuma nyicipin satu tusuk. well, just like another sate padang. nothing special
Mana bakwan malang dan empal gentongnyaaaa? *&"%F!$@

Buffet :
Cuma nyobain udang telur asin. Pertama kali ambil ditawarin della, katanya enak. Agak penasaran apa sih ini, pas coba, mata  saya berbinar-binar. Menurut saya ini rasanya unik dan premium (haahah lebay yha). Si della bilang enak juga, tapi dia bilang : ini kan cuma udang mol!!! tapi menurut saya rasanya beda deh.
Lain-lain ga coba. Udah kenyang. Sayang banget ga coba dessert dan yang lainnya. Memang kalau TF itu harus bawa minimal 3 orang biar bisa coba semua (maksimal???)

No wonder deh sama PS kenapa laku banget. Dengan makanan yang diatas standar, dekor yang ga biasa, dan harga yang masih dibawah katering mehong lainnya --> laku banget. Pak ahmad depsos sampe bilang. Oohhh Puspita sawargi? iya mbak itu sering banget deh tampil disini. hehehe

Ibunda mau ga yha?

Venue Resepsi II

at 9:42 PM 0 comments
Nah ini juga venue berkarpet. Entah yha dari dulu survey semuanya berkarpet (kecuali aneka bhakti depsos salemba). sebenarnya hunting venue berkarpet itu bermula dari keinginan ayahanda dan ibunda menyarankan untuk menggunakan kembali sinema wedding hall yang pernah digunakan untuk resepsi kakak saya tahun 2010. Venuenya berkarpet dan letaknya strategis, sudah lengkap paket gedung dan WO. mereka puas banget dengan jasa sinema. Karena saya pertimbangkan parkirnya yang sempit sekali, jadi saya cari venue yang lain. Jadilah saya cenderung cari venue karpet deh kemana mana. Padahal juga sih akhirnya beliau-beliau ini takluk pada aneka bhakti depsos yang notabene ga berkarpet.

Ruang Andrawina, Antam
jl. Letjen TB Simatupang No.1

(+) Full karpet
(+) Letak strategis untuk pengendara mobil, kalau dari bekasi naik angkutan umum ke tb simatupang, kayanyaaaa hmmm
(+) Harga lumayan dibawah patra jasa dan minabahari
(+) Ruang riasnya oke, bersih, bisa menampung banyak orang

(-) Dari bekasi naik angkutan umum susah deh kayanya ke daerah sini
(-) Main hall, kapasitasnya 800 orang, sebagian diluar.jika mau 1000 tamu

Info lainnya, Harga masih 13.5 juta tapi belum dengan akad. Buffet per pax 65 rb. Kalau dihitung-hitung total damagenya masih dibawah patra jaa dan minabahari tapi ga beda jauh (less dan 10jt).

main hall-nya full carpet woooow

ini ruang riasnya

ruang riasnya bgus nih buat candid
Ibunda tidak terlalu suka dengan venue ini, menurut beliau lokasinya masih kurang strategis.

Cawang kencana
Jl. Mayjen sutoyo Kav. 22, Cawang

(+) Full karpet di main hall-nya
(+) Letaknya strategis to the max, dari segala arah ketemunya disini.Transportasi umum juga mudah menjangkau tempat ini
(+) Harga venue + akad masih under 10 jt
(+) Charge cateringnya ga mahal
(+) Pengelolanya pak Yanto ramah pisan
(+) Ada ruang rias utama untuk pengantin wanita dan dua ruang rias lainnya untuk panitia dan among tamu
(+) Parkir mobil dan motor cukup (basement 2 lantai)
(+) Kalau acara siang, cahaya matahari bisa masuk langsung menuju lantai 1.5 yang dimana buffet dan beberapa pondokan diletakan disana. Panaskah nantinya? menurut pengelola sih tidak, ACnya dingin kok mbak. Trus sempat cek, baru-baru ini teman meritan acara siang disini. Dengan undangan 350, ACnya dingin dan kerasa. #kasihjempol

(-) Pelaminannya sempit. Awalnya saya berpikir tidak masalah, tapi ternyata baru sadar kalau acara foto-foto ga akan muat banyak orang dipelaminan. Update-an ternyata kalau foto dipelaminan sebaris masi muat untuk 20 orang. sipp
(-) Main hallnya cuma muat sekitar 600 orng, tapi harga gedung itu sudah mencakup lantai 1, 1.5 dan lantai 2 yang ada ruang utamanya. Sebenernya sinema wedding hall juga dua lantai, dulu sih di pernikahan kakak saya disana ga ada komentar negatif masalah gedung pake lantai 1 dan 2, sepanjang makanan tersedia dimana-mana. Jadi misalnya mau tambah undangan , bisa digunakan lantai dasar untuk menaruh makanan.
(-)  Kapasitas mentok 1000. kalo lebih bakal sesak. Kebayang juga antrian tamu salaman kalo tamu undangan banyak, antrian bisa menuhin ruang utamanya. Makanan memang sebagian besar diluar.
(-) Sepertinya ga banyak yang tahu gedung cawang kencana itu dimana. Tapi jika melihat peta, ga akan nyasar kok.
(-) Lift ke atas cuma 1. Sebenarnya dari basement ada dua lift yang bisa digunakan (lift kantor yang menuju gedung diseberang gedung utama, dan ada penghubung gedung tersebut ke gedung utama) Bisa sih, tapi nanti masuknya dari samping, diakalinnya adalah dengan menaruh penerima tamu di area samping tersebut. Kalau dijinkan (sepertinya diijinkan) lift kantor ini bisa digunakan. Repot ga tuh kalo meja penerima tamu ada dua (satu dibawah, satu yang disamping itu?)


lantai 1.5 yang lumayan luas untuk buffet dan pondokan

didepan ruang utama

lantai satu, tempat tamu datang, nah itu tangga menuju lantai 2

yap, dari lantai satu tangga berakhir di lantai 1.5, nanti sambung lagi. btw gantungan2nya bgus yha.

ruang utama. bagus, tapi pelaminannya agak sempit :(

masih di ruang utama

mewah
lantai satu, tempat penerima tamu

Over all, ada minusnya, tapi masih bisa diakalin dengan dekorasi. Ibunda sebenarnya kurang suka dengan venue ini. Tapi saya nekat DP disini, Agak nyesel juga waktu kepikiran pelaminan yang sempit jadi orang yang akan foto dipelaminan terbatas
Sebenarnya kami sudah menaruh tanggal di Aneka Bhakti Depsos Salemba, our dream venue, namun keputusan akan dipakai atau tidaknya belum jelas. Saking paniknya saya, terutama ibunda mau berangkat haji, akhirnya DP disini. Kami masih sangat berharap depsos bisa segera turun SK-nya. Amiin. Tapi lega juga akhirnya udah ada kepastian, minimal di cawang kencana ini.

Venue Resepsi

at 5:53 PM 2 comments
Untuk teman-teman yang sedang merencanakan pernikahan di jakarta raya ini, pasti butuh info tentang venue rresepsi. Sekedar info, berikut ini beberapa venue yang pernah saya kunjungi secara langsung, sewaktu tidak berlangsung acara. Jadi bisa bertemu pengelola, ngobrol panjang dan lihat-lihat dengan bebas.

Minabahari III, Kementrian Perikanan dan Kelautan
jl. Medan Merdeka Timur no.16

Venue ini menurut saya banyak plus-nya bandingkan minusnya. Ditimbang dari kondisi, letak, harga dan sebagainya.

(+) Full karpet
(+) Kondisi gedung terawat
(+) Ruang rias ada tiga (pengantin dan keluarga, ruang rias laki-laki, ruang rias perempuan) dan masih bisa ekstra satu ruang jika dibutuhkan
(+) Letak strategis, tepat didepan stasiun gambir, mudah diakses dari berbagai lokasi, dan bagi tamu undangan yang menggunakan transportasi umum
(+) Mempunyai dua pelaminan, artinya, dibalik pelaminan depan, terdapat pelaminan yang bisa digunakan untuk persiapan acara berikutnya. Jadi jika kamu menggunakan venue untuk acara malam, persiapan pelaminan dapat dilakukan sejak malam hari sebelumnya. Ini berguna sekali untuk yang mau melakukan akad dan panggih sore hari di gedung.
(+) Parkir menampung banyak mobil dan motor
(+) Menampung hingga 1500 tamu.

(-) Harga diatas 15.5 juta (jika ditambah biaya akad +2.5 jt lg). Untuk gedung yang kondisinya masih bagus seperti ini, sebenarnya masih tergolong reasonable.
(-) Untuk menjangkau gedung, harus masuk gang sedikit, jadi rentan nyasar ke gedung minabahari yang depan, persis pinggir jalan. tapi menurut pengelola, nanti dipasang janur kuning dan petunjuk, ga bakal nyasar kok, begitu.
(-) Setahu saya banyak yang tidak terlalu nyaman dengan parkir ala mall. tapi sejauh bisa drop in lobby, ga masalah sih
(-) Charge masih mahal, menurut saya. Tapi gedung mewah wajar yha kalo charge agak besar

Info lainnya :
Buffet per pax 65 rb. Charge macem-macem ga afal, insya Allah saya update. Rekanan catering dan dekorasi buanyaaak.
Waktu saya tanya-tanya Bu sri, Chikal catering, total damage paket + gedung di minabahari ini (500 undangan) sekitar > 95 jt. Harga segitu venuenya tp bagus banget. penasaran khaan.



main room. keren yah, besar bo!!!

ruang rias among tamu dan panitia perempuan

setiap ruang rias ada toiletnya. bersih pulaaaa. keren

eskalator menuju ruang resepsi

pantrynya bersih dan bagus
Ruang Yudhistira, Patra Jasa
Patra jasa office tower
jl.Gatot Soebroto kav 32-34

Menurut saya, untuk harga, kapasitas dan model2 venuenya mirip dengan minabahari. Hanya saja karena sudah lama, kondisi ga seprima minabahari

(+) Full karpet
(+) Letak strategis sekaliiii(+) Parkir menampung banyak mobil dan motor
(+) Menampung hingga 1500 tamu

(-) Parkir sempit2 gimana gitu, tapi ga masalah sih menurut saya. kurang tahu tampungannya seberapa
(-) Charge masih mahal
(-) Letak strategis, tapi rentan macet

Info lainnya :
Buffet per pax 65 rb juga. bu sri, chikal catering juga bilang total damagenya mirip sm si minabahari








Over all, gedung-gedung ini menampung banyak tamu undangan dan masih tergolong reasonable harganya, jika dibandingkan gedung2 seperti balai samudra, balai sudirman, patra jasa sama minabahari masi tergolong murce. 2013 aja bulog perpax-nya udah Rp. 60.000, berarti untuk catering harganya ga akan jauh beda. Kalau ibunda sih suka banget sama venue2 ini. sayangnya masih over budget.

Kuliner SOLO

at 4:55 PM 0 comments
Nah yha, udah sering ke solo, tapi baru kali ini update makanan disana. Sekilas tentang solo si gudang kuliner, ga jauh beda sama jogja. Kuliner anak kuliahan yang kebanyakan kaki lima dan warung makan sampai resto-resto, semua ada disini. Jelas sekali kuliner solo menyajukan sesuatu yang berbeda dengan kota besar Jakarta. Solo dengan berbagai makanan khasnya menjadikan kota tersebut klasik dan khas.
Yes, Spirit of Java yhaa.

1. Tengkleng Klewer Bu Edy

Tengkleng ini ada di pasar tradisional solo, Pasar Klewer. buka di siang hari, biasanya langsung banyak antrian yang menunggu. Kebanyakan dari mereka selain turis lokal juga banyak penduduk solo yang langganan tengkleng ini. Jeroan bo, jadi hati-hati yha kalo kebanyakan. Oiya, letaknya di sebelah timur pasar klewer, dekat dengan keraton

nah letaknya persis dibawah gapura ini. (kios mbah gito itu)
antriannya bo
yang jualan tengkleng

yang makan ditempat
Tengkleng Bu Edy
Pasar Klewer, Solo

2. Selat Solo Mbak Lies
Selat solo merupakan makanan khas yang berasal dari solo. Istilah lainnya bistik jawa. Rasanya beda sih sama stik. Kuahnya agak-agak manis. Disajikan dengan sayuran dan mayonaise yang rasanya khas juga. Disini selain menjual selat solo, ada beberapa makanan khas solo juga seperti timlo, stup makaroni, gado-gado, dan sebagainya. Bagi teman-teman luar solo yang sedang berkunjung ke kota solo dan ingin mampir ke selat mbak lies, sepertinya harus minta petunjuk penduduk lokal. Jika dari jl.slamet riyadi, serengan berada di bagian selatan. Sepertinya harus bertanya dan minta diantar ke daerah serengan, dari sana, bertanya dimana letak warung selat mbak lies, yakin deh semua orang pasti tahu. Saya pun melakukan hal yang sama. :)
Tampak depan

penampakan selat solo

tampak depan, banyak keramik2 gitu, khas lah pokoknya

petunjuk di jalan besarnya

Selat solo Mbak Lies
Gang II, 42, Serengan, Solo

3. Gudeg Ceker
Tidak tahu persis apa nama warung gudeg cekernya, yang jelas gudeg ini berada di jalan honggowongso dan buka hanya malam hari. Waktu itu saya mengunjungi solo untuk sekedar main dan bertemu teman-teman seangkatan yang ditempatkan di solo (internshiper solo). Gudeg ceker ini dimana-mana kok kalo di solo, dan biasanya malam hari bukanya. :)

4. Sosis Solo Warung Kita
Jika berkunjung ke solo, hampir seluruh rumah makannya menyajikan gorengan sosis solo. Sampe bosen deh lo makan sosis solo mulu. Nah kalau di warung kita ini saya beli untuk oleh-oleh, sayangnya ga difoto. Jalan Honggowongso ini mudah dicari kok, temukan hotel novotel solo jalan slamet riyadi, lalu ke selatan (kanan).

Warung Kita
Jl. Honggowongso no.107 C
Barat jalan Hotel Novotel, Solo

5. Warung Es Masuk
Yang ini warungnya juga happening di solo, letaknya di jalan kratonan. Agak nyelip-nyelip menurut saya. Sulit jika menjelaskan dimana letaknya, sepertinya persis dekat dengan kompleks keraton. Dan no foto juga, hehehe. Tapi kebanyakan orang tahu juga kok,  jadi tanya aja yha.

Where to go at Solo???
Ke keraton, trus wisata becak keliling kawasan keraton. We had fun a lot yhaaa. Seru lihat-lihat keraton, rumah-rumah abdi dalem-nya keraton, bule kebo lagi berkubang (nih kebo dianggap keramat) dan terjebak sama bakso goreng pedes syaitonnya alun-alun selatan keraton solo.

saya dan teman di becak lagi keliling2 keraton

dokter internship boyolali, magelang dan kebumen terjebak bakso goreng pedes gilak
Where to stay at Solo?
karena saya ga mungkin nginep tempat teman magang yang berjenis kelamin lelaki itu, maka saya dan dian, waktu itu menginap di Lor-in hotel, Kertosuro. Kalau di solo sih banyak penginapan, jadi jangan khawatir.

Aug 7, 2012

Solo on July I

at 11:33 PM 0 comments
Jadi saudara-saudara, juli lalu saya bersama keluarga menghadiri perhelatan pernikahan saudara di Solo, Jawa Tengah. Baru pertama kali menghadiri resepsi di solo, ternyata benar-benar berbeda lho resepsi ala solo. Kalau di Jakarta, khan, resepsi rata-rata standing party dan tamu-tamu beredar mengambil makanan yang tersaji di buffet maupun pondokan. Ternyata tidak begitu nasibnya resepsi di solo. Memang ada beberapa resepsi yang sudah standing party, tapi banyak juga yang masih konsepnya duduk, seperti resepsi Nita di bulan juli itu.

Konsepnya hampir sama di awal, pengantin masuk dengan iring-iringan keluarga dan menuju pelaminan. Tapi semua tamu duduk saat pengantin kirab. Jadi kebayang kan berapa kursi yang ada disana. Makanannya-pun diantar. Okay let's pictures tell all.

ada menunya dimeja kecil depan kursi saya

ni pelaminannya, sama lah yha kaya biasa

nohh khan banyak kursinya. satu hall kursi smua

ada parade cateringnya. :D

menu pertama

ga berapa lama abis menu pembuka habis dikunyah, datanglah sang soup

ga berapa lama soup habis sampe kuah2nya, datanglah main course

ga berapa lama abis main course selesai, ada makanan penutup, dan acara foto-foto sama dadddy
Seru deh, beda aja konsep nikahnya. Baru pertama dateng ke yang modelnya kaya gini. hihihiih. Pulang kondangan, saya ayahanda dan ibuhanda ke ngawi, kampung halaman sang ayah. wowwww, naik naik ke puncak gununggg.
 

Moli Sari Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos