Biasa sambil ngobrol, ibunya cerita. Jadi si cantik ini punya riwayat keterlambatan perkembangan, khususnya di bagian wicaranya. Saat usia dua tahun, cantik baru bisa mengucap "mama" dan "papa" dengan nada yang kurang jelas. Dimulai dari sana si cantik mulai keliling dokter anak sampai langganan terapis yang dateng ke rumah. Dari sana juga sang ibu berhenti bekerja. Si cantik ini didiagnosis punya kecenderungan hiperaktif. Tapi senang juga, sekarang cantik bisa sekolah dengan normal, dan mengikuti pembelajaran, walaupun dengan keterbatasan perilaku sosialnya yang moody, suka main dengan anak yang lebih kecil dibandingkan dengan sepantarannya, serta keterbatasan wicaranya yang hampir selalu sulit mengucap huruf terakhir dari sebuah kata. Contoh, si ibu mencontohkan, pasar menjadi pasa, mama pegi pasa. Atau makan, menjadi maka, ma mo maka..
Si cantik, pas saya periksa, tonsilnya besar banget, sampai sulit melihat tenggorokan bagian belakang. T4-T3 istilahnya.
T menggambarkan derajat besarnya tonsil. khan tonsil ada dua di kanan dan kiri. Derajat di deskripsikan melalui angka. T0 hingga T4. T0 dimana tonsil tidak ada, T1 kecil gak kelihatan, T4 itu paling besar hingga menyentuh uvula (Buntilan kecil kaya kaca yang menggantung di tengah, lihat deh kalo buka mulutt aaaaaa).
Nah itu tonsilnya kira-kita T2-T2. Kebayang khan kasian si cantik tonsilnya bengkak sampe mau nutup uvula. :(
I was wondering then, kalau ini gangguan jalan napas bagian atas berpengaruh sama perkembangan si cantik. Tapi kan gangguan perkembangannya udah dari dulu,Hmmm lanjut deh saya tanya, riwayat dahulu ada gak yha gangguan pernapasan.
Me : bu, dulu waktu usia satu tahun-an, sering norok gak? ada gangguan amandel juga gak
Ibu : iya nih dok, waktu masi awal-awal makan bubur halus tuh, dia sempet agak kesedak, pas dicek dokter katanya tonsilnya besar, trus dari bayi banget juga sering ngorok. tidurnya suka gak tenang sampe sekarang juga.
Ahaaa... Confirm
Me : oh brarti gangguan napasnya udah dari dulu yha bu
Ibu : iya nih dok
Me : saya curiganya gangguan jalan napas ini yang juga menyebabkan gangguan perkembangan si cantik
Ibu : oh gitu yha dok, makanya tetangga waktu itu bilang ada hubungan amandel ama autisme yha dok
Me : hmmmm ... *angguk2
Angguk2nya setengah yakin sih saya, karena never heard before, tapi saya tetap mengangguk karena logikanya yhaa iya, gangguan napas tanpa tersadar, apalagi terjadi sejak bayi dimana pertumbuhan dan perkembangan sedang pesat-pesatnya, tentunya akan menganggu tumbuh dan kembang, akibat oksigen yang masuk ke paru-paru menjadi terbatas.
Obstructive airway lead to autism?
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas. can obstructive airway lead to autism? jawabannya yes, it can. Saya kutip apa yang dr steve bilang yha :
Pediatric sleep apnea that starts at
such an early stage can stunt growth and lead to a number of
developmental issues. Over time, if a child is not getting enough
quality sleep, he or she does not acquire sufficient amounts of oxygen
to aid in normal brain and body development. The child is more likely to
be diagnosed later in life with health conditions like
attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) and childhood obesity.
Mekanismenya mudah dimengerti yha, intinya oksigen yang masuk ke paru-paru saat tidur menjadi berkurang, sehingga menyebabkan oksigen yang masuk ke otak juga berkurang.This is how simple thing such as snoaring (thing that we consider as a nothing) lead to a big problem. So snoaring isnt just a little thing anymore.
Or autisme that lead to obstructive airway?
Kalau gangguan napas yang menyebabkan autisme mudah dimengerti yha. Tapi inget, kadang telur sama ayam itu gak tau duluan mana. Autisme dan gangguan saluran napas juga ternyata sama kaya si telur dan si ayam juga nih. Penelitian tentang autisme ternyata menyimpulkan bahwa rata-rata anak dengan autisme memiliki gangguan saluran napas, secara anatomi, at any point, artinya bisa aja ditonsil, bisa dihidung bisa di saluran napas bawah. Ibu jessica bilang begitu.
To their surprise, the researchers report, all 49 children with abnormal airways turned out to have a diagnosis of autism.
OOOOOooooo begitu tho? *surprised, peneliti aja surprised, saya juga donk. Hahaha
Dengan begitu mulai terungkap bahwa autisme itu adalah gangguan perkembangan (terjadi saat masa gestasi) karena saluran napas mulai berkembang saat usia gestasi (kehamilan)bulan ketiga. Ternyata sama juga lho kalo perkembangan otak dan saraf terjadi di usia gestasi tersebut. Dan yang bikin amazee, terdapat pertumbuhan neuron atau saraf yang berlebihan pada usia 13 dan 18 bulan, pada anak dengan autisme.
Mungkinkaahhh *pake gaya feni rose di silet, karena perkembangan neuron yang berlebihan pada usia awal kehamilan, menyebabkan perkembangan saluran pernapasan menjadi terhambat?
Wallahu a'lam bish-shawabi
Does Tonsillectomy repair children development disturbances?
Saya sempat bingung dengan penanganan si cantik. Kalau untuk memberikan obat yang mengurangi radang, pastinya donk, saya juga melalukan pengasapan dengan salbutamol untuk si cantik, karena saya menemukan sedikit mengi saat auskultasi dengan stetoskop. N i think salbutamol will surely help her to breath. Tapi bagaimana dengan selanjutnya, aduh tonsilnye udah bengkak gitu, bkin sulit napas. akhirnya saya memutuskan untuk merujuk juga ke spesialis THT, untuk pertimbangan penatalaksanaan yang lebih baik, perlu atau tidak dilakukan operasi tonsil. Menurut Web MD, tonsilektomi dapat dilakukan jika radang sering berulang dan menghambat perkembangan serta pertumbuhan. Dan operasi pengambilan tonsil juga dapat memperbaiki kualitas hidup.Mungkin dari yang sering sakit, jadi gak sering sakit, dari yang suka bolos sekolah, jadi sering masuk sekolah. dari yang sulit konsentrasi jadi lebih bisa konsentrasi. Dan tentunya dengan jalan napas yang lebih lebar, oksigen yang masuk ke paru-paru akan lebih banyak jumlahnya.
oke deh cantik, cepet sembuh yhaaa... *kiss dari bu dokter.....
0 comments:
Post a Comment