Semarang, 12-14 Juni 2012
Dari Kebumen, saya menggunakan travel Rahayu, berangkat dari kota Kebumen pukul 15.00. FYI lagi, Kebumen-Semarang menghabiskan waktu sekitar 5 jam perjalanan, berhenti sejenak di Magelang. Waktu yang cukup singkat bagi saya yang sering menggunakan travel maupun kereta Jakarta-Purwokerto yang menghabiskan waktu 10 jam, errrr. Nah yha sesampainya di Semarang, saya menginap dikediaman calon mertua yang berada di perumahan Permata Puri, Ngaliyan, Semarang. Keberangkatan ke Pangkalan Bun terjadwal tanggal 14 Juni, siang hari. Jadi saya punya waktu 2 hari di Semarang.
Di Semarang, saya mengunjungi beberapa tempat, tentunya, membeli barang titipan yang akan di ekspor ke tempat mas. Yak ini dia tempat yang saya kunjungi di Semarang :
Ace Hardware
Tujuan utama ke Ace hardware adalah membeli senter (koleksi mas itu senter, aneh yha). Senter yang sebelumnya dibeli di Ace juga, hilang sama operator pabrik, katanya. Jadi kembalilah, kakanda menitahkan perintah untuk membeli senter yang sama. Padahal, dia punya banyak koleksi senter
Nah ini produk yang saya beli. Titahnya kakanda adalah senter merek Krisbow, dengan lumen diatas 100 dan menggunakan baterai size AA. Namun, ternyata senter dengan kualifikasi tersebut, tidak ada saudara-saudara. Ada merek Krisbow tapi baterai AAA. Jadinya senter yang terpilih adalah sebagai berikut :
senter Power Lite, lumen 136, baterai AA |
senter setelah di cek |
Ace Hardware, Living Plaza Semarang
jl.Pahlawan no.2-2A, Simpang Lima, Semarang
Phone : (62-24) 8456136
Bandeng Juwana-Elrina
Setelah dari Ace, saya dan bapak mengunjungi salah satu toko di jalan Pandanaran, Semarang. Jika ingin menuju simpang lima, dari arah barat, biasanya akan melewati jalan ini. Nah di jl.Pandanaran ini, banyak sekali toko yang menjual oleh-oleh khas Semarang dan Jawa Tengah. Wow, dan hampir semuanya yang dijual adalah makanan. Ngomong-ngomong tentang oleh-oleh khas Semarang, we are talking about bandeng presto, lumpia, tahu bakso, wingko babat, dan sebagainya. Nah toko yang saya kunjungi merupakan salah satu toko legendaris (sudah lama bo!) dan ramai pengunjung, yang dijual juga beraneka ragam makanan lengkap. one stop shopping lah istilahnya. :)
Tanpa ba bi bu, langsung ambil keranjang, dan isi keranjang dengan makanan. ahay!
penampakan luar toko Bandeng Juwana |
menerima pesenan :D |
Rmaia pengunjung yha. Nah yang kotak2 menempel di dinding itu adalah testimonial para pengunjung |
Tumpukan kue-kue |
keranjang belanjaan waktu itu, hehehe karena mas suka banget cake manis bgituan (while i am not), jadilah isi keranjangnya cake semua |
diatas tumpukan kue, terdapat kotak tester, asik khan, cicip2 beberapa, bikin kenyang juga |
salah satu stallnya. Nah, banyak khan daftar yang dijual. |
Bandeng yang dijual juga beraneka ragam lho, ada bandeng presto, bandeng selimutan sangkar, bandeng teriyaki (wow), bandeng asap duri lunak dan sebagainya. Harga yang ditawarkan, hmmm,
1. Ayam tulang lunak Rp.58.000 perekor
2. Bandeng dalam sangkar Rp.102.000
3. Bandeng pepes Rp.68.500 per ekor
Menurut saya, bandengnya agak mahal. Tapi worth it lah, secara bandengnya enak dan khas Semarang, thts why agak mahal.
So, untuk yang mengunjungi Semarang dan ingin membeli buah tangan makanan, pergilah ke jalan pandanaran, lengkap!
Bandeng Juwana-Elrina
jl.Pandanaran 83, Semarang
Telp. 024-8310205
Manggala Food Court, Semarang
Hal tentang bapak camer, selain beliau satu profesi denganku, beliau juga food-holic. Seru khan. Berbeda sekali yha dengan anak laki-laki pertamanya (pasang muka uninterested). Nah, malam hari, bapak mengajak keluar, ditemani juga dengan de rian (adeknya mas) dan mba indras (mbaknya mas) bersama-sama kami mencari makan malam. Tujuan kami kali itu adalah salah satu restoran di bilangan Semarang. Kalau tidak salah, dekat dengan simpang lima juga. Namanya Lombok Idjo, Manggala food Court. Resto ini model-modelnya food court, jadi menyediakan bermacam-macam hidangan. Seingat saya, plank masuk ke kawasan food court ini tertulis"lombok idjo", ternyata setelah saya browsing, food court tersebut bernama manggala food court, namun salah satu stall yang dijualnya adalah resto lombok idjo, yang ngtrend dengan ayam gorengnya. Dan waktu itu saya dan bapak memesan garang asem, one of my fave food. Wah, sudah lama tidak makan garang asem, kalap to the max donk yha.
Over all, menurut saya garang asemnya tidak terlalu enak, bumbu dan asamnya pas, namun kuahnya kurang segar, ayamnya kurang banyak dan terlalu pedas. Garang asem favorit saya adalah garang asem terbitan Soto Bangkong. Sampai saat ini belum ada yang ngalahin deh. Untuk tempatnya sendiri, Manggala food court ini lumayan ramai, walaupun saat itu bukan weekend, dengan tempatnya yang luas serta stall yang tersedia beragam. Hanya saja saya kurang suka dengan konsep food court, terlalu ramai dan konsepnya kurang spesifik (i prefer small resto, warm atmosphere and delish food). Nah ini dia salah satu hasil tangkapa kamera hengpon.
garang asem, terbalut bungkusan daun pisang, dengan kuah asam dan segar |
Manggala Food Court
Jalan Gajah Mada 119B (Lampu Merah Gajah Mada - DI panjaitan), Semarang, Jawa Tengah 5013
Okay readers, sekian laporan traveling saya ke Semarang, kali ini. Part berikutnya adalah part traveling saya ke Pangkalan Bun, Central Borneo. :)
Okay readers, sekian laporan traveling saya ke Semarang, kali ini. Part berikutnya adalah part traveling saya ke Pangkalan Bun, Central Borneo. :)
1 comments:
Cari senter juga bisa di sini:
www.griyakirana.tk
Dari 5 lumens sampai dengan 2700 lumens ada...
Post a Comment